Diplomasi sains merupakan alat yang efektif untuk memperkuat hubungan antar negara, yang tidak hanya berkontribusi pada kerja sama akademis, tetapi juga pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Pertukaran pengetahuan, penelitian, dan pengembangan dapat dilakukan di semua bidang, baik ilmiah maupun kemanusiaan.
Diplomasi sains berawal dari ilmu pengetahuan modern, pada masa Galileo Galilei, namun telah mendapatkan momentum dalam beberapa dekade terakhir, yang membuat dialog ilmiah internasional menjadi alat kebijakan luar negeri yang nyata. Bukan suatu kebetulan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional telah meningkatkan jumlah Atase Sains secara signifikan, tidak hanya di berbagai Kedutaan Besar Italia di seluruh dunia, tetapi juga di beberapa Konsulat dan di berbagai Organisasi Internasional, menciptakan jaringan kapiler untuk mendukung diplomasi sains. Di Jakarta, sejak tahun 2022 dan setelah absen selama hampir dua puluh tahun, kini telah hadir lembali Atase Sains .
Kerja sama ilmiah antara Italia dan Indonesia telah diformalkan dalam berbagai perjanjian bilateral dan Nota Kesepahaman (MoU), baik di tingkat negara maupun antara universitas dan/atau lembaga penelitian di kedua negara. Topik-topik yang dibahas bersama antara lain adalah bahaya alam, transisi energi, perubahan iklim, keberlanjutan, arkeologi, kedokteran dan telemedicine, ekonomi, matematika, pengurangan risiko asap, ilmu politik, hubungan internasional, dan agribisnis.
Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta, bekerja sama dengan Uni-Italia, ICE, dan Asosiasi Bisnis Italia di Indonesia, memainkan peran penting dalam memfasilitasi jaringan kerja sama antara para peneliti, pengajar, dan mahasiswa dari kedua negara. Inisiatif-inisiatif ini menawarkan kesempatan untuk pertukaran budaya dan akademik, meningkatkan dialog antara realitas ilmiah yang berbeda
Perjanjian tentang kerja sama ilmiah dan teknologi telah berlaku sejak 18 April 2000, yang memperkenalkan kolaborasi di bidang energi dan sumber energi baru, teknologi untuk pengembangan usaha kecil dan menengah dan distrik teknologi, serta teknologi baru, termasuk teknologi laser, robotika, teknologi nano, dan material baru.